BAB I
Pendahuluan
Broadband secara umum dideskripsikan sebagai komunikasi data yang memiliki kecepatan tinggi dan kapasitas tinggi. Menggunakan DSL, modem kabel, Ethernet, wireless access, fiber optik, W-LAN, V-SAT, dsb.
Rentang kecepatan layanan bervariasi dari 128 Kbps s/d 100 Mbps. Tidak ada defenisi internasional spesifik untuk broadband. Dalam draf RPM penataan pita frekuenzi radio untuk keperluan layanan akses pita lebar berbasis nirkabel (broadband wireless access) di usulkan defenisi broadband adalah layanan telekomunikasi nirkabel yang memiliki kemampuan kapasitas diatas kecepatan data primer “2 Mbps” (E1) sesuai ITU-R F.1399-1
BAB II
Pembahasan
Sejarah jaringan broadband
Pada awal mula perkembangan broadband, perusahaan telekomunikasi menggunakan kabel tembaga sebagai media transmisinya, namun permasalahannya servis-servis yang dapat ditawarkan sangat terbatas. Permasalahan ini disebabkan oleh keterbatasan bandwidth yang dapat dipergunakan.
Seiring dengan berjalannya waktu, mucullah teknologi baru yang pelayanannya menggunakan bandwidth lebih besar, teknologi ini disebut broadband. Salah satu teknologi broadband tersebut adalah DSL yang dapat memberikan layanan triple plays ( voice, video dan data) Teknologi-teknologi lainnya yang mendukung layanan triple plays adalah : HFC cables, wireless dan fiber optik yang menggunakan system PON ( Passive Optical Network ). Pertengahan tahun 90an adalah saat2 penting dari perkembangan telekomunikasi, dimana pada masa itu mulai diimplementasikan teknologi-teknologi baru seperti : SONET (Synchronous Optical Network), ATM (Asynchronous Transfer Mode), Frame Relay dan ISDN (Integrated Services Digital Network) Dengan munculnya teknologi-teknologi baru tersebut, kinerja perusahaan telekomunikasi menjadi semakin lambat dan pendapatanpun berkurang.
Untuk menyiasatinya, di mulailah bisnis baru dengan layanan baru untuk menciptakan pendapatan baru. Pada saat bersamaan kompetitor perusahaan telekomunikasi, Cable operator atau MSO (Multisystem Operator), memulai era persaingan baru. Sehingga pada pertengahan sampai akhir tahun 90an terjadi persaingan sengit diantara dua perusahaan tersebut. Pada saat itu MSO sudah menggunaan HFC cable ( Hybrid Fiber Coaxial), sementara perusahaan telekomunikasi menggunakan twisted pair coaxial. Kemudian muncul teknologi baru yang disebut ADSL, perusahaan telekomunikasi menganggap ini sebagai kesempatan untuk mengembangkan bidang usahanya, yaitu layanan broadband video, yang menggunakan spectrum frekuensi yang tidak terpakai pada kabel tembaga yang ada. Pada saat itu perusahaan telekomunikasi mengira bahwa layanan video on demand akan menarik minat banyak pelanggan.
Namun pada saat bersamaan, internet muncul dan langsung masuk dan berkembang di pasaran dengan perkembangan yang sangat pesat. Sehingga ADSL yang pada mulanya difokuskan untuk layanan video streaming to the home, mulai dikembangkan untuk layanan data internet, sehingga dalam satu media transmisi dapat dilayani tiga buah layanan yaitu voice, video dan data.
Faktor pendorong broadband
a. Untuk pemerintah
- Broadband dilihat sebagai insfaktur penting untuk mencapai tujuan-tujuan pemerintah dibidang sosi-ekonomi.
- Untuk mendorong penyediaan layanan publik seperti E-governance, E-learning, Tele-medicine.
b. Untuk penyelenggara jaringan/jasa telekomunikasi
- Suatu pilihan untuk mengurangi penurunan pendapatan dari teknologi lama (POTS/PTSN).
- Potensi tambahan pendapatan dari layanan nilai tambah
- Potensi penambahan secara eksponensial dalam ARPU.
c. Untuk komsumen
- Tersedianya rentang aplikasi yang lebih banyak dan lebih kaya.
- Akses yang lebih cepat terhadap informasi.
- Layanan yang semakin mengarah konvergensi (VOIP, video on demand).
Teknologi broadband
Ø Infrastruktur Eksisting
- DSL melalui jaringan akses tembaga (DSL over Copper loop)
- Modem kabel melalui jaringan TV kabel (Cable Modem Over Cable TV Network)
- Akses broadband jalur listrik (Power Line Broadband Access)
Ø Infasturktur baru
- Fiber To The Home (FTTH)
- Hybrid Fiber Coaxial (HFC)
Ø Infastruktur Nirkabel
- Wireless Access (FWA) / High speed WLL
- Wireless LAN (Wi-Fi) (802.11), Wimax (802.16), I-Burst (802.20), dsb
- V-SAT
- IMT-2000 (3G Mobile): HSDPA/ CDMA-EDEVO
Aplikasi broadband
Ø Layanan Personal
- Akses Internet berkecepatan tinggi (256 kbps dan lebih)
- Multimedia
Ø Layanan publik dari pemerintah
- E-governance
- E-education
- Tele-medicine
Ø Layanan komersial
- E-commerce
- Corporate internet
- Videoconferencing
Ø Layanan video dan hiburan
- Broadcast TV
- Video dan demand
- Interactive gaming
- Music on demand
- Online radio
Layanan broadband
DSL adalah teknologi akses yang menggunakan saluran kabel tembaga eksisting untuk layanan broadband. Jenis-jenis teknologi : HDSL, ADSL, IDSL, SDSL, VDSL, dll. DSL mampu membawa informasi suara dan data (termasuk gambar/video), untuk data dengan kecepatan bervariasi (32Kbps s/d 8Mbps).
Karena menggunakan kabel telepon, maka DSL menyediakan bandwith frekwensi secara dedicated (no-share bandwidht). DSL mempunyai Bite Rate yang tinggi (asymetric dan symetric). DSL menggunakan aplikasi mode IP dan ATM. Dan DSL mudah instalisasi dan langsung dapat dipakai.
Latar belakang DSL
Jumlah jaringan akses tembaga sangat besar, sehingga ditinjau dari aspek ekonomi sangat menguntungkan untuk dioptimalkan. Bandhwith transmiisinya masih terbatas < 4 kHz hanya untuk informasi suara dengan jarak 5 s/d 10 km, sebagian besar hanya digunakan untuk komunikasi suara.
Bandwidht 4 kHz yang digunakan adalah bandwidht tanpa modulasi, sehingga masih ada “ruang” untuk meningkatkan kapasitas dengan menggunakan teknik modulasi tertentu. Hasil survey hanya sekitar 30% yang memenuhi syarat untuk menyalurkan layanan non-POTS/ multi media.
Type | Sifat | Jarak max | Maksimum Bitrate | ||
xDSL | Transmisi | # pairs | (km) | Downstream | Upstream |
ADSL -G.992.1(G dmt) | Asymetric | 1 | 5,4 | 8Mbps | 640Kbps |
ADSL LIFE –G.992.2 | Asymetric | 1 | 5,4 | 15Mbps | 512Kbps |
ADSL2 –G.992.3 | Asymetric | 1 | 6 | 16Mbps | 800Kbps |
ADSL2+ -G.992.5 | Asymetric | 1 | 3 | 24Mbps | 800Kbps |
HDSL –G.991.1 | Symetric | 1,2,3 | 3,6 | 2Mbps | 2Mbps |
HDSL2 | Symetric | 1 | 3,6 | 2Mbps | 2Mbps |
SDSL | Symetric | 1 | 6,5 | 2,3Mbps | 2,3Mbps |
SHDSL –G.991.2 | Symetric | 1,2 | 6,5 | 232Mbps | 192Kbps |
IDSL | Symetric | 1 | 5,5 | 144Kbps | 144K |
VDSL | Asymetric/symetric | 1 | 1 | 52Mbps | 6Mbps |
REDSL2 | Asymetric | 1 | 6 | 1,5Mbps | 512Kbps |
RADSL | Asymetric | 1 | 5,4 | 7Mbps | 1Mbps |
ADSL
ADSL (Asymmetric Digital Subscriber Line) adalah teknologi akses yang memungkinkan terjadinya komunikasi data, voice dan video secara bersamaan, menggunakan media jaringan akses kabel tembaga 1 pair.
Disebut asimetrk karena rate/kecepatan transmisi dari sental ke pelanggang (downstream) tidak sama dengan rate transmisi dari arah pelanggan kesentral (upstream). Bit rate downstream 8Mb/s, upstream 640kb/s. Aplikasi ini digunakan untuk menyalurkan layanan broadband.
Komponen pembangun ADSL
1. Modem ADSL
2. Splitter
3. DSLAM
4. Remote DSLAM
5. ATM Switch
6. BRAS
7. RADIUS
8. NMS
Penjelasan
1. Modem ADSL merupakan perangkat di sisi pelanggan/client sehingga melalui kabel telepon atau berfungsi sebagai pengubah sinyal analog to digital atau sebaliknya. Beberapa merek modem yang sering dipakai diantaranya : Alcate, ZTE, Huawei, Dear Global, Allied Telesyn, Ericsson, dsb.
2. Splitter berfungsi sebagai pemisah/pengenal antara sinyal analog (voice) ataukah data. Jika yang datang adalah voice, maka informasi tersebut akan diteruskan ke telepon. Jika yang datang adalah data, maka informasi tersebut akan diteruskan ke modem untuk selanjutnya ke komputer. Prinsip kerja dari splitter adalah menggunakan flter, lowpass filter dan highpass filter.
3. DSLAM adalah konfigurasi perangkat DSL yang secara fisik modem sentralnya berupa card module yang berisi banyak modem sentral.
Funsi DSLAM diantranya :
- Sebagai filter voice dan data
- Sebagai modulator / demodulator DSL
- Sebagai multiplexer (sebagai ATM)
è VP multiplexing
è VC multiplexing
è Traffic management
è OAM Functionality
4. REMOTE DSLAM adalah merupakan DSLAM yang dipasang didaerah yang jauh/terpencil tetapi dimungkinkan banyak pelanggan yang menggunakan fasilitas ADSL. Kapasitas dari remote DSLAM ini biasanya tidak terlalu besar.
5. ATM Switch
Fungsi ATM Switch adalah :
è Titik penyambungan/switching (cross connect) antara DSLAM dan RAS
è Sebagai gateway jaringan ATM
è Multiplexer paket ATM dari DSLAM
è Titik interkoneksi antara ATM dan IP
6. BRAS
Broadband remote access service berfungsi :
- Melakukan routing dari user ke ISP tujuan
- IP management
- Konfigurasi interface user
- Sebagai ISP gateway
- Sebagai internet gateway
7. RADIUS
Fungsi RADIUS adalah :
- Authentication àmengidentifikasi uses melalui user nama, password, calling number
- Authorization àmelayani akses user sesuai dengan service levelnya (LDAP)
- Accounting àmelakukan proses billing and informasi penggunaan seorang user
8. NMS
Network managemen sistem berfungsi :
- DSLAM management
àmonitoring status/kondisi DSLAM
àbuka/tutup port pelanggan
àsetting speed pelanggan
àmonitoring status/kondisi modem pelanggan
- ATM switch management
- BRAS management
- RADIUS management
Sonet
Syncronous optical network (SONET) menawarkan biaya transport yang efektif pada jaringan akses dan jaringan inti/core. Lapisan optic menyediakan layanan transport untuk aplikasi jarak jauh. Dia juga secara langsung men-support layanan data.
Keuntungan SONET adalah dapat memberikan fungsionalitas yang bagus baik pada jaringan kecil, medium, maupun besar.
- Collector rings menyediakan interface ke seluruh aplikasi, termasuk local office, PABX, access multiplexer, BTS, dan terminal ATM.
- Manajemen bandwith berfungsi untuk proses routing, dan manajemen trafik.
- Jaringan backbone berfungsi untuk menyediakan konektifitas untuk jaringan jarak jauh.
ATM
ATM telah direkomundasikan oleh CCITT sebagai mode transfer untuk B-ISDN. Pada ATM, informasi dikirim dalam blok data dengan panjang tetap yang disebut sel. Sel merupakan unit dari switching dan transmisi. Untuk mendukung layanan dengan rate yang beragam, maka pada selang waktu tertentu dapat dikirimkan sel dengan jumlah sesuai dengan rate-nya.
Sebuah sel terdiri dari atas information field yang berisi informasi pemakai dan sebuah hearder. Informasi field dikirim dengan proses yang dikenakan padanya oleh jaringan. Urutan sel dijaga oleh jaringan, dan sel diterima dengan urutan yang sama seperti pada waktu kirim. Hearder yang melambangkan informasi jaringan seperti addressing dan routing.
Dikatakan merupakan kombinasi dari konsep circuit dan packet switching, karena ATM memakai konsep connection oriented dan menggunakan konsep paket berupa sel. Setiap hubungan mempunyai kapasitas transfer (bandwith) yang ditentukan sesuai dengan permintan pemakai, asalkan kapasitas atau resource-nya tersedia. Dengan source yang sama, jaringan mampu atau dapat membawa beban yang lebih banyak karena jaringan mampu atau dapat membawa beban yang lebih banyak karena jaringan mempunyai kemampuan statical multiplexing .
BAB III
Kesimpulan
Ø Broadband dideskripsikan sebagai komunikasi data yang memiliki kecepatan tinggi, kapasitas tinggi menggunakan DSL, Modem kabel, Ethernet, Wireless access, Fiber optik, W-LAN, V-SAT, dsb.
Ø Faktor pendorong broadband dapata dilihat dari tingkat kepentingan dari beberapa pihak, seperti : pemerintah, penyelenggara telekomunikasi, dan konsumen.
Ø Teknologi broadband meliputi pengembangan teknologi exiting, insfaktur baru, maupun wireless.
Ø Beberapa contoh teknologi broadband adalah SONET, ATM, xDSL, dsb.
Ø Aplikasi broadband dapat berupa layanan personal, layanan publik, layanan komersial dan layanan hiburan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar